Selasa, 07 November 2017

Contoh soal management transportasi pelayaran


MANAJEMEN TRANSPORTASI

1.  Kapasitas angkutan merupakan kemampuan suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu.  Besarnya kapasitas angkutan tergantung pada apa saja ? jelaskan
Besarnya kapasitas angkutan tergantung nilai dari SF (Stowage Faktor muatan), muatan ringan SF > 40, muatan SF<40 muatan berat dan SF = 40 adalah standard dimana kemungkinannya kapal bisa Full & Down artinya kapasitas ruangan penuh dan kapal  telah tenggelam pada saratnya.

2.  Anda dianggap sebagai seorang Direktur Armada di suatu perusahaan Pelayaran.  Perusahaan anda ingin membeli kapal cargo untuk jalur Jakarta – Makassar dengan singgah di Semarang dan Surabaya, Perusahaan anda ditawari oleh Distributor kapal cargo dengan DWT masing-masing 11.000, 15.000 dan 20.000 dimana kecepatan kapal tersebut masing-masing : 16 knot, 18 knot dan 20 knot dan harga kapal (dalam ribuan $) masing-masing – 3.000, 4.500 dan 6.000. kemudian anda sebagai direktur armada disuruh menentukan kapal mana yang paling menguntugkan untuk perusahaan. Dimana perusahaan anda akan melakukan pemuatan dan pembongkaran sebagai berikut :
-        Jakarta akan memuat 10.000 ton barang dan membongkar 10.000 ton barang dengan kecepatan bongkar 150 ton / jam
-        Semarang akan memuat 9.000 ton dan membongkar 10.000 ton dengan kecepatan bongkar 100 ton / jam
-        Surabaya akan memuat 10.000 ton dan membongkar 10.000 ton dengan kecepatan bongkar 125 ton / jam
-        Makassar akan memuat 10.000 ton dan membongkar 10.000 ton dengan kecepatan bongkar 110 ton / jam
Jarak antara Pelabuahn Jakarta-semarang = 300 mil, Semarang-Surabaya = 100 mil, Surabaya-Makassar = 400 mil, dan Makassar-jakarta = 650 mil
Dengan data-data diatas, uraikan perhitungan saudara dalam memilih jenis kapal cargo mana yang paling menguntungkan !
Total Jarak : 300 + 100 + 400 + 650 : 1450 miles
Jakarta muat bongkar     à 20.000/150 = 133.333 jam = 5.555 hari
Semarang muat bongkar à 19.000/100 = 190.000 jam = 7.916 hari
Surabaya muat bongkar  à 20.000/125 = 160.000 jam = 6.667 hari
Makassar muat bongkar à 20.000/110 = 181.818 jam = 7.576 hari
Lamanya muat bongkar                                = 27.714 hari
-        Kapal I
Dwt : 11.000,  Speed : 16 Knots,  Price : US$ 3.000.000
1450/16 à  90.625 jam = 3.776 hari
-        Kapal II
Dwt : 15.000,  Speed : 18 Knots,  Price : US$ 4.500.000
1450/18 à 80.555 jam = 3.356 hari
-        Kapal III
Dwt : 20.000,  Speed : 20 Knots,  Price : US$ 6.000.000
1450/20 à 72.500 jam = 3.021 hari
yang lebih menguntungkan kapal I karena muatan yang tersedia sesuai dengan DWT kapal, lebih ekonomis karena harga kapal lebih murah dan kapal tidak kelebihan ruang muat dan lamanya per voyage tidak jauh berbeda.

3.  a.  Operasi kapal memiliki tiga fase yang khas, dimana masing-masing fase memerlukan biaya khusus. Sebutkan ketiga fase tersebut dan jelaskan biaya
              apa saja yang ditimbulkan ?
-        Fase tersebut :
1.     Waktu kapal berada dipelabuhan untuk melakukan bongkar muat
2.    Waktu maneuver untuk sandar pada dermaga dan berangkat
3.    Waktu berlayar antara pelabuhan satu dengan yang lainnya.
-        Biaya-biaya yang ditimbulkan :
1.     Biaya berhenti dipelabuhan
2.    Biaya perjalanan kapal
3.    Biaya khusus yang ditimbulakan oleh sifat khusus muatan
  b.  Menurut pendapat anda, bagaiman menentukan alokasi yang paling ekonomis dari waktu kapal antara ketiga fase diatas ?
Alokasi yang paling ekonomis adalah waktu berlayar antara dua pelabuhan karena biaya yang dihitung hanya biaya tetap saja tanpa biaya variable. Apalagi perjalanan yang cukup jauh lebih menguntungkan dari pada jarak dekat karena frekuensi kapal sandar dalam sebulan lebih kecil.

4.  Dalam transportasi laut terkait 3 pihak, Sipper, carrier dan Consignee yang masing-masing mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan muatan.
a.  Berikanlah ikhtisar batas-batas tanggung jawab (limitation of liability) dari masing-masing pihak tersebut
Tanggung jawab :
-        Shipper
-        Carrier : berusaha dengan kesungguhan hati agar kapalnya layak laut, mengawaki kapalnya dengan baik, dan memberi perlengkapan dan perbekalan yang lengkap sesuai peraturan, Harus menjaga betul dalam stowage muatanya, membuat ruangan muatannya aman
-        Consignee :
b.  Didalam surat muatan (Mate of receipt) sering dicantumkan kalimat-kalimat sebagai berikut “said to weight” atau “said to contain”, Jelaskan maksud penulisan kalimat-kalimat tersebut
Arti dari :
-        Said to weight : sesuai dengan beratnya
-        Said to Contain : Sesuai dengan isinya
c.   Didalam Haque Rules, carrier diberikan pembebasan tanggung jawab bilamana carrier telah melakukan “due diligence” terhadap kapal dan muatannya. Sebut dan jelaskan “due diligence” yang harus dilakukan oleh pihak carrier tersebut.
Tindakan Kewajaran : Sebelum memulai pelayaran pengangkut melengkapi kapal dengan crew yang benar, bernavigasi dengan benar  dan pengangkut wajib melakukan tindakan yang benar  dalam pemuatan / pembongkaran serta menangani muatan dengan baik.
     Hak Imunitas :
-        Act of Goa
-        Act of War
-        Penahanan/penyitaan
-        Pemogokan buruh
-        Akibat pembatas karantina
-        Menyelamatkan jiwa/harta dilaut
-        Kerusakan dan pemberontakan
-        merk yang tidak jelas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar