Rabu, 08 November 2017

Soal - soal Ekonomi Perkapalan

EKONOMI PELAYARAN

1.  Sebutkan 7 fungsi armada?
a.    Menyusun anggaran dan realisasi biaya tetapkapal.
b.    Menerapkan repair list, mengatur penyelenggaraan dan mengawasi docking kapal2 milik.
c.    Menetapkan, mengatur penyelenggaraan dan mengawasi repair, survey, maintenance, supply spare parts, store, bunker, perbekalan berdasarkan permintaan kapal maupun data data yang ada.
d.    Menyelenggarakan survey oleh biro klasifikasi, DP, KK, under writer surveyor, keselamatan kerja, inspeksi, keselamatan pelayaran/syahbandar, PSC dll.
e.    Mengurus sertifikat2  (klasifikasion maupun statutory certificate) dan dokumen2 kapal agar tidak kadaluarsa, mengikuti ketentuan2 kelaikan laut dan anti polusi serta persyaratan lain dari setifikat2 tersebut.
f.    Mengelola pengawakan:  mutasi, kelengkapan dokumen, kenaikan jabatan dan pangkatnya, pendidikannya bila perlu merundingkan dengan sertifikat buruh (laut) serta melakukan pemeriksaan terhadap NKD / perwira bila terjadi pelanggaran hukum, tabrakan, kandas dsb.
g.    Mengurus pengasuransian kapal dan ABKnya serta monitor kelengkapan dokumen untuk proses claim (statement of damage, note of protest, ships accident report, avarage monitoring report, extract of deck / Engine log book, survey report, bill of repair dsb)

2. Rincian production flow plan adalah:
1.     DWT
2.    Cargo Max Capacity
3.    Speed (Service)
4.    Hari Operasi (pervoyage in port / at sea)
5.    Hari Docking
6.    Total Voyage, total pertahun

3.  Pengertian biaya modal:Adalah bagian keuntungan karena turut menanamkan modal atau sering disebut deviden, misalnya kita membeli beberapa lembar saham akan memperoleh bagian laba.
-        Biaya Marginal: Adalah kenaikan biaya setiap kenaikan produksi, jadi biaya variabel perunit, atau biaya variabel per ton / per TEU.
-        Biaya Penyusutan: Adalah pengalokasian biaya dari barang modal selama umur ekonomisnya, misal membeli kapal Rp. 100 milyard, usia ekonomis 20 thn. Maka biaya penyusutan peraturan = 100 milyard / 20 thn = 5 milyar pertahun. Jadi jika kapal sudah di pakai 6 tahun maka nilai sisa / nilai baku kapal = 100 milyar – (6 x 5 milyar) = 70 milyar.

4. Di kantor perusahaan pelayaran, fungsi pemasaran:
a.  Fungsi bagian riset pasar
1.     Mengadakan penelitian pasar, dari mana saja kemungkinan untuk meraih / memperoleh muatan selain dari peran pemasaran kantor pusat sendiri juga berdasarkan informasi (marketing intelegence report) Dari cabang, para agen, atau langsung datang ke cabang / agen untuk mengadakan penelitian pasar.
2.    Mengikuti perkembangan tarif freight untuk kemudian disewakan.
  
b.  Fungsi bagian solicitor / canvasser:
1.     Berdasarkan hasil riset pasar, para canvasser di kntor pusat, maupun di cabang / agen, langsung menghubungi para shipper dengan metode pendekatan sedemikian sampai memperoleh muatan.
2.    Canvassing perlu dilakukan sejak 3 minggu, 2 minggu, 1 minggu sebelum kapal tiba, bila sudah yakin mau muat, segera konfirmasi antara kantor pusat dan cabang atau agen dalm hal ruang kapal dan tingkat freightnya, dan bila sudah confirm, segera final booking dan diminta agar shipper memberikan shipping instruction kepada cabang / agen.
3.    Hal serupa juga perlu di lakukan terhadap freight forwarder.

5.  Sebuah Kapal mempunyai biaya tetap perhari sbb: berapa TEUS jumlah muatan yang harus diangkut minimum agar dalam pelayaran tersebut tidak menderita rugi (kondisi BEP)
Jawab:
Biaya tetap / hari = (10+4+7.5+8.5)Jt = 30Jt.
Total biaya tetap 6 hari
= 6 x 30 jt = 180 Jt
Q BEP = FC / PVC = 180/2.5-1.6
= 200 TEUS

EKONOMI PELAYARAN II
1.Fungsi cabang 7 saja :
a. Memasarkan kapal milik, juga kapal keagenan, secara aktif para canvasser mencari muatan, 3 minggu, 2 minggu, 1 minggu sebelum kapal tiba.
b.Melaporkan booking muatan sampai dengan final booking H, 3 hari sebelum kapal tiba. Bila sudah final booking agar diminta shipping instruction dari shipper atau freight forwarder.
c.Menyiapkan resi gudang untuk EMKL membawa muatan ke gudang unit atau gudang CFS (LCL), atau EIR untuk membawa muatan dalam container ke CY (FCL).
d.Menyelesaikan clearance kepada bea & cukai, imigrasi, kesehatan/karantina pelabuhan, otoritas pelabuhan/syahbandar dsb.
e.Mengurus labuh (anchorage) dan menyandarkan kapal.
f.Membuat pemberitahuan umum (PU) kepada bea & cukai, shipping order kepada nahkoda, order kepada perusahaan, bongkar muat dilengkapi cargo loading/discharging list.
g.Menyampaikan mate’s receipt ke kapal, dan pre stowage/bay plan ke kapal& PBU.

2.  a. Biaya bunga
Biaya yang dibebankan atas hutang misalnya bunga bank, atau bunga pinjaman atas hutang yang sudah melebihi batas persyaratan waktunya, misalkan 2/10 net 60 artinya, kalau dibayar sebelum 10 hari mendapat potongan 2%, kalau dibayar antara 10 haris.d. 60 hari belum kena bunga, tapi kalau sudah lebih dari 60 hari akan kena bunga 2/98 x 360 (60-10) = 15%.
b. Biaya amortisasi
Pengeluaran biaya yang dialokasikan selama beberapa tahun, misalnya biaya docking Rp1,2 M, diamortisasikan 2 tahun, karena kapal dapat docking tiap 30 bulan. Maka biaya tahun ybs, 600 jt dan biaya tahun depannya 600 jt. Jadi biaya menjadi lebih relevan.

c. ROI
Tingkat pengembalian perusahaan setelah menggunakan sumber daya/aset perusahaan, misalnya total asset atau aktiva operasi perusahaan Rp500 M pada suatu tahun memperoleh laba bersih setelah pajak Rp35 M. maka return of investment (ROI) nya = 35 M/500 M = 7%

3. Ekonomi Armada.
-Pengoperasian kapal & bongkar muat
a.            Perlu diasuransikan untuk kapal (Hull & Machinery), crew, muatan maupun resiko-resiko operasi kapal.
b.            Jumlah BBM max. 25% diatas kebutuhan per single voyage, bila perlu selisihnya diisi muatan (max. s.d. DWT kapal saja)
c.            Bila ada berita cuaca buruk agar diinformasikan kepada PBM yang memuat muatan.
d.            Diatur agar bongkar/muat : jangan longhatch, jangan over landed/short landed, hindari over stowage, juga harus diperhatikan safety untuk kapal dan safety untuk muatan dsb.
e.            Hindarkan delay, karena delay berarti menambah biaya tetap dalam voyage tersebut atau muatan di pelabuhan berikut diambil pelayaran lain. Kalau terjadi delay di laut harus segera memberitahu ke pelabuhan berikut agar pemesanan buruh B/M dibatalkan.
f.    Setiap kerusakan bagian kapal diajukan klaimnya
g.    Perawatan mesin kapal ditingkatkan agar tidak boros BBM
h.    Hindarkan banyak teritip pada lambung kapal termasuk perlunya pengawasan pemakaian cat antifouling saat docking karena dengan teritip pemakaian BBM bias lebih tinggi dari seharusnya
i.     Supply spare parts secukupnya saja, karena membeli spare parts berarti idle money
j.     Seleksi supplier/kontraktor, galangan dan selalu diverifikasi setiap invoice masuk
k.    Patuhi ketentuan peraturan nasional/internasional termasuk ISM code
l.      Pengaturan rute dan pengoperasian kapal yang lebih efisien
m.   Bila perlu berlayar pada economic speed.

4.Penentuan freight berdasarkan :
-       Biaya pelayaran :
Pada perusahaan pelayaran terdapat biaya-biaya :
a.    Biaya operasi saat kapal di laut (moving cost = MC)
b.    Biaya operasi saat kapal di pelabuhan (idle cost = IC)
c.    Biaya/beban overhead (OS) :biaya pegawai kantor, biaya kantor, biaya adm/umum, biaya pemasaran dsb, yang perlu dibebankan ke masing-masing kapal.
  
         MC + IC + OS + LS
TU = -------------------------Rp.atau US$/ton-mile                                             .                 CS x JS                   atau TEU-mile.


Atau untuk jarak mil tertentu :

         MC + IC + OS + LS
TU = ------------------------Rp.atauUS$/ton………           ..                   CS                   atauperTEU

Maka pada jarak mil tertentu,yang sudah diketahui tarif per ton atau per TEU nya, total freight = jumlah ton atau TEUs x tarif freight/ton atau per TEU, demikian juga total biaya variable = jumlah ton atau TEUs x biaya variable per ton atau per TEU.
-       Nilai pelayaran dan nilai komoditi :
Kalau dikaitkan dengan nilai pelayanan, misalkan untuk barang heavy lift/long length cargo berarti perlu kerja ekstra untuk menangani muatan, maka freight perlu ditambah surcharge, misalnya ditambah 15%, sehingga freightnya sekarang menjadi 115% x 400.000 = 460.000/ton.
-       Campur tangan pemerintah :
Kalau mengangkut muatan sembako, dalam pelayaran dalam negeri, maka agar sembako tersebut tidak terlalu mahal di pelabuhan tujuan, mungkin pemerintah minta agar freightnya dibawah normal.Untuk hal ini sebagai imbalan, pemerintah memberikan keringanan harga BBM dalam rupiah, dengan potongan harga.Untuk kapal pada pelayaran samudra mungkin diharuskan mengangkut barang import keperluan pemerintah, juga dengan freight yang lebih rendah.

5.        Kapal peti kemas yang mempunyai kapasitas angkut 400 TEUs mengangkut muatan 300 TEUs dengan memperoleh laba operasi pada pelayaran tersebut sbb :
Pendapatan freight bersih        : 700
Total biaya variable                  : 385 _
Laba kontribusi                         : 315
Biaya tetap                     : 261 _
Laba operasi                   :   54
  
Berapa TEUs jumlah muatan yang harus diangkut agar memperoleh laba operasi Rp 90 jt pada pelayaran berikutnya (masih rute yang sama, biaya tetap sama).

CM/TEU      = 315 jt : 350 TEUs


          = 0,9jt/TEUs

               FC + a          (261 + 90) jt
Qa     =-------------- = ------------------- = 390 TEUs
              CM/TEU          0,9jt/TEU
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar