EKONOMI PELAYARAN
1. Sebutkan 7 fungsi armada?
a.
Menyusun anggaran dan
realisasi biaya tetapkapal.
b.
Menerapkan repair list,
mengatur penyelenggaraan dan mengawasi docking kapal2 milik.
c.
Menetapkan, mengatur
penyelenggaraan dan mengawasi repair, survey, maintenance, supply spare parts,
store, bunker, perbekalan berdasarkan permintaan kapal maupun data data yang
ada.
d.
Menyelenggarakan survey oleh
biro klasifikasi, DP, KK, under writer surveyor, keselamatan kerja, inspeksi,
keselamatan pelayaran/syahbandar, PSC dll.
e.
Mengurus sertifikat2 (klasifikasion maupun statutory certificate)
dan dokumen2 kapal agar tidak kadaluarsa, mengikuti ketentuan2 kelaikan laut
dan anti polusi serta persyaratan lain dari setifikat2 tersebut.
f.
Mengelola pengawakan: mutasi, kelengkapan dokumen, kenaikan jabatan
dan pangkatnya, pendidikannya bila perlu merundingkan dengan sertifikat buruh
(laut) serta melakukan pemeriksaan terhadap NKD / perwira bila terjadi
pelanggaran hukum, tabrakan, kandas dsb.
g.
Mengurus pengasuransian kapal
dan ABKnya serta monitor kelengkapan dokumen untuk proses claim (statement of
damage, note of protest, ships accident report, avarage monitoring report,
extract of deck / Engine log book, survey report, bill of repair dsb)
2.
Rincian
production flow plan adalah:
1.
DWT
2.
Cargo Max Capacity
3.
Speed (Service)
4.
Hari Operasi (pervoyage in
port / at sea)
5.
Hari Docking
6.
Total Voyage, total pertahun
3. Pengertian biaya modal:Adalah
bagian keuntungan karena turut menanamkan modal atau sering disebut deviden,
misalnya kita membeli beberapa lembar saham akan memperoleh bagian laba.
-
Biaya Marginal: Adalah
kenaikan biaya setiap kenaikan produksi, jadi biaya variabel perunit, atau
biaya variabel per ton / per TEU.
-
Biaya Penyusutan: Adalah
pengalokasian biaya dari barang modal selama umur ekonomisnya, misal membeli
kapal Rp. 100 milyard, usia ekonomis 20 thn. Maka biaya penyusutan peraturan =
100 milyard / 20 thn = 5 milyar pertahun. Jadi jika kapal sudah di pakai 6
tahun maka nilai sisa / nilai baku kapal = 100 milyar – (6 x 5 milyar) = 70 milyar.
4. Di kantor perusahaan pelayaran, fungsi pemasaran:
a. Fungsi bagian riset pasar
1.
Mengadakan penelitian pasar,
dari mana saja kemungkinan untuk meraih / memperoleh muatan selain dari peran
pemasaran kantor pusat sendiri juga berdasarkan informasi (marketing
intelegence report) Dari cabang, para agen, atau langsung datang ke cabang /
agen untuk mengadakan penelitian pasar.
2.
Mengikuti perkembangan tarif
freight untuk kemudian disewakan.
b. Fungsi bagian solicitor /
canvasser:
1.
Berdasarkan hasil riset
pasar, para canvasser di kntor pusat, maupun di cabang / agen, langsung
menghubungi para shipper dengan metode pendekatan sedemikian sampai memperoleh
muatan.
2.
Canvassing perlu dilakukan
sejak 3 minggu, 2 minggu, 1 minggu sebelum kapal tiba, bila sudah yakin mau muat,
segera konfirmasi antara kantor pusat dan cabang atau agen dalm hal ruang kapal
dan tingkat freightnya, dan bila sudah confirm, segera final booking dan
diminta agar shipper memberikan shipping instruction kepada cabang / agen.
3.
Hal serupa juga perlu di
lakukan terhadap freight forwarder.
5. Sebuah Kapal mempunyai biaya
tetap perhari sbb: berapa TEUS jumlah muatan yang harus diangkut minimum agar
dalam pelayaran tersebut tidak menderita rugi (kondisi BEP)
Jawab:
Biaya tetap / hari =
(10+4+7.5+8.5)Jt = 30Jt.
Total biaya tetap 6
hari
= 6 x 30 jt = 180 Jt
Q BEP = FC / PVC =
180/2.5-1.6
= 200 TEUS
EKONOMI PELAYARAN II
1.Fungsi cabang 7 saja :
a. Memasarkan kapal milik, juga kapal keagenan, secara
aktif para canvasser mencari muatan, 3 minggu, 2 minggu, 1 minggu sebelum kapal
tiba.
b.Melaporkan booking muatan sampai dengan final
booking H, 3 hari sebelum kapal tiba. Bila sudah final booking agar diminta
shipping instruction dari shipper atau freight forwarder.
c.Menyiapkan resi gudang untuk EMKL membawa muatan ke
gudang unit atau gudang CFS (LCL), atau EIR untuk membawa muatan dalam
container ke CY (FCL).
d.Menyelesaikan clearance kepada bea & cukai,
imigrasi, kesehatan/karantina pelabuhan, otoritas pelabuhan/syahbandar dsb.
e.Mengurus labuh (anchorage) dan menyandarkan kapal.
f.Membuat pemberitahuan umum (PU) kepada bea &
cukai, shipping order kepada nahkoda, order kepada perusahaan, bongkar muat
dilengkapi cargo loading/discharging list.
g.Menyampaikan mate’s receipt ke kapal, dan pre
stowage/bay plan ke kapal& PBU.
2. a.
Biaya bunga
Biaya yang dibebankan atas hutang misalnya bunga
bank, atau bunga pinjaman atas hutang yang sudah melebihi batas persyaratan
waktunya, misalkan 2/10 net 60 artinya, kalau dibayar sebelum 10 hari mendapat
potongan 2%, kalau dibayar antara 10 haris.d. 60 hari belum kena bunga, tapi
kalau sudah lebih dari 60 hari akan kena bunga 2/98 x 360 (60-10) = 15%.
b.
Biaya amortisasi
Pengeluaran biaya yang dialokasikan selama beberapa
tahun, misalnya biaya docking Rp1,2 M, diamortisasikan 2 tahun, karena kapal
dapat docking tiap 30 bulan. Maka biaya tahun ybs, 600 jt dan biaya tahun
depannya 600 jt. Jadi biaya menjadi lebih relevan.
c. ROI
Tingkat pengembalian perusahaan setelah menggunakan
sumber daya/aset perusahaan, misalnya total asset atau aktiva operasi
perusahaan Rp500 M pada suatu tahun memperoleh laba bersih setelah pajak Rp35
M. maka return of investment (ROI) nya = 35 M/500 M = 7%
3. Ekonomi Armada.
-Pengoperasian kapal & bongkar muat
a.
Perlu
diasuransikan untuk kapal (Hull & Machinery), crew, muatan maupun
resiko-resiko operasi kapal.
b.
Jumlah
BBM max. 25% diatas kebutuhan per single voyage, bila perlu selisihnya diisi
muatan (max. s.d. DWT kapal saja)
c.
Bila
ada berita cuaca buruk agar diinformasikan kepada PBM yang memuat muatan.
d.
Diatur
agar bongkar/muat : jangan longhatch, jangan over landed/short landed, hindari
over stowage, juga harus diperhatikan safety untuk kapal dan safety untuk
muatan dsb.
e.
Hindarkan
delay, karena delay berarti menambah biaya tetap dalam voyage tersebut atau
muatan di pelabuhan berikut diambil pelayaran lain. Kalau terjadi delay di laut
harus segera memberitahu ke pelabuhan berikut agar pemesanan buruh B/M
dibatalkan.
f.
Setiap
kerusakan bagian kapal diajukan klaimnya
g.
Perawatan
mesin kapal ditingkatkan agar tidak boros BBM
h.
Hindarkan
banyak teritip pada lambung kapal termasuk perlunya pengawasan pemakaian cat
antifouling saat docking karena dengan teritip pemakaian BBM bias lebih tinggi
dari seharusnya
i.
Supply
spare parts secukupnya saja, karena membeli spare parts berarti idle money
j.
Seleksi
supplier/kontraktor, galangan dan selalu diverifikasi setiap invoice masuk
k.
Patuhi
ketentuan peraturan nasional/internasional termasuk ISM code
l.
Pengaturan
rute dan pengoperasian kapal yang lebih efisien
m.
Bila
perlu berlayar pada economic speed.
4.Penentuan freight berdasarkan :
- Biaya pelayaran :
Pada perusahaan pelayaran terdapat biaya-biaya :
a.
Biaya
operasi saat kapal di laut (moving cost = MC)
b.
Biaya
operasi saat kapal di pelabuhan (idle cost = IC)
c.
Biaya/beban
overhead (OS) :biaya pegawai kantor, biaya kantor, biaya adm/umum, biaya
pemasaran dsb, yang perlu dibebankan ke masing-masing kapal.
MC +
IC + OS + LS
TU = -------------------------Rp.atau
US$/ton-mile . CS x JS atau TEU-mile.
Atau untuk jarak mil tertentu :
MC +
IC + OS + LS
TU = ------------------------Rp.atauUS$/ton……… .. CS atauperTEU
Maka pada jarak mil tertentu,yang sudah diketahui
tarif per ton atau per TEU nya, total freight = jumlah ton atau TEUs x tarif
freight/ton atau per TEU, demikian juga total biaya variable = jumlah ton atau
TEUs x biaya variable per ton atau per TEU.
- Nilai pelayaran dan nilai komoditi :
Kalau dikaitkan dengan nilai pelayanan, misalkan
untuk barang heavy lift/long length cargo berarti perlu kerja ekstra untuk
menangani muatan, maka freight perlu ditambah surcharge, misalnya ditambah 15%,
sehingga freightnya sekarang menjadi 115% x 400.000 = 460.000/ton.
- Campur tangan pemerintah :
Kalau mengangkut muatan sembako, dalam pelayaran
dalam negeri, maka agar sembako tersebut tidak terlalu mahal di pelabuhan
tujuan, mungkin pemerintah minta agar freightnya dibawah normal.Untuk hal ini
sebagai imbalan, pemerintah memberikan keringanan harga BBM dalam rupiah,
dengan potongan harga.Untuk kapal pada pelayaran samudra mungkin diharuskan
mengangkut barang import keperluan pemerintah, juga dengan freight yang lebih
rendah.
5.
Kapal peti kemas yang mempunyai kapasitas angkut
400 TEUs mengangkut muatan 300 TEUs dengan memperoleh laba operasi pada
pelayaran tersebut sbb :
Pendapatan freight bersih : 700
Total biaya variable : 385 _
Laba kontribusi :
315
Biaya tetap :
261 _
Laba operasi : 54
Berapa TEUs jumlah muatan yang harus diangkut agar
memperoleh laba operasi Rp 90 jt pada pelayaran berikutnya (masih rute yang
sama, biaya tetap sama).
CM/TEU =
315 jt : 350 TEUs
=
0,9jt/TEUs
FC + a (261 + 90) jt
Qa =--------------
= ------------------- = 390 TEUs
CM/TEU 0,9jt/TEU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar