Muatan Kapal
Tanya Jawab
Tanya Jawab
Tiga fungsi utama
Konosemen atau Bill of loading (B/L) :
Fungsi utama B/L adalah :
1. Sebagai tanda terima muatan dan
bukti tentang jumlah dan kondisi
muatan.
2. Sebagai Document of title dimana bisa
diperjualbelikan seperti surat
berharga lainnya, muatan hanya
diserahkan kepada pemegang B/L di
pelabuhan bongkar.
3. Sebagai bukti perjanjian
pengangkutan laut (Contract of affreightment),
pengangkutan muatan dari satu
pelabuhan ke pelabuahan lain.
Pada sistim Multi moda Transport dikenal “Dry port” jelaskan !
Dry port adalah suatu kawasan
dipedalaman yang dapat melaksanakan
fungsi sebagai pelabuhan muat khususnya
untuk pelabuhan peti kemas
yang juga dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan dan sarananya.
Jika akan memuat
muatan diatas deck / diatas tutup palka (Hatch Covers),
hal - hal yang harus diperhatikan
sehubungan dengan :
a. Deck load Capacity atau Stack Load
Capacity :
Beban yang diterima oleh plat geladak
tidak melampaui kekuatan daya
tampung geladak itu sendiri.
b. Safety Working Load batang pemuat /
cranes :
1. Agar
tidak bergeser dan bergerak, untuk itu perlu diikat dengan
kencang.
2. Tabung-tabung
hawa, Pipa-pipa sounding serta Keran-keran air
(Hydrant) tetap bebas terjangkau dan terhindar dari
kemungkinan
kerusakan.
3. Ketinggian batang pemuat / cranes,
tidak akan mengganggu
keselamatan pelayaran.
4. Tetap
dapat menjamin lalu lintas yang aman melalui muatan di geladak.
c. Stabilitas Kapal :
Dengan adanya Muatan Geladak,
Stabilitas kapal harus tetap dapat
terjamin.
SF (Stowage
Factor) muatan berikut ini !
a. Peti – petian berukuran 2 m x 0,75 m x
0,5 m berat 1060 kg.
b. Drum - drum Ø 1 m, tinggi tiap drum 1,6
m, berat 600 kg.
a. Volume peti = 1000 x (pxlxt/W)
2 m x 0,75 m x 0,5 m =
0,75 m3
SF = 1000 v = 1000 x 0,75 =
0,71 m3 / ton
W 250
b. Volume drum = 3,14 x (0,52) x
1,6 =
1,256 m3
SF =
1000 x 1,256 = 2,09333 m3 / ton
600
a. Tindakan apa yang harus
dilakukan oleh seorang mualim jaga, jika
mengetahu ada muatan yang dimuat dlm
keadaan rusak.
Tetap menerima muatan tersebut dan segara dilakukan
cargo exemption
yaitu
berita acara yang menyatakan bahwa baarang tesebut diterima
sudah dalam keadaan rusak, kekurangan
isi atau kehilangan dan isi di
luar tanggung jawab kapal.
b. Jelaskan hubungaannya hal ini dengan
dokumen - dokumen Mate’s
Receipt, Cargo Claim, dan Bill of
loding !
Mate’s Receipt / resi mualim
merupakan dasar dalam pembuatana B/L,
sehingga jika muatan yang diterima tidak sesuai dengan apa yang
tertulis
pada
resi mualim, maka mualim 1 harus membuat catatan pada resi
mualim tersebut / Cargo Damage Report, untuk menghindari terjadinya
claim.
Kapal
Container memiliki Carrying Capacity = 1180 Teus pada bulan Desember berangkat
dari Palembang ke Amsterdam via Terusan Suez dengan kecepatan = 16,8
Knots. Berangkat dari Palembang sudah
ada muatan = 1062 Teus Container, FO = 400 ton, FW =310 ton, sarat rata – rata
78dm dengan route sebagai berikut :
a. Palembang – Muara Musi = 6 jam ( Bj air
Sungai Musi = 1,008, FWA = 20 cm, TPC rata – rata = 22,5 ).
b. Muara Musi – Singapore = 160 mil, di
Singapore singgah 2 hari untuk memuat
container dan perbaikan mesin.
c. Singapore – Port Suez = 5040 mil, Port
Suez – Port Said = 12 jam.
d. Port Said – Cape Agusta = 1020 mil,
berada di daerah Summer, di Cape Agusta singgah 1 hari untuk mengisi FO dan FW.
e. Cape Agusta – Amsterdam ( IJMUIDEN ) =
2820 mil, 2 hari di daerah Summer dan sisanya Winter, sesampainya di Amsterdam
diminta masih ada sisa FO dan FW untuk 3( tiga ) hari.
Diketahui :
S draft = 96 dm, daily consumption FW di laut dan di pelabuhan = 20 ton, FO di laut = 24
ton dan di pelabuhan = 6 ton. 1 Teus container diasumsikan = 20 ton
Ditanyakan :
a.
Berapa TEUS Container dapat dimuat lagi di Singapore ?
b.
Apakah Carrying Capacity terpenuhi ?
c.
Berapa ton FO dan FW harus diisi di Cape Augusta ?
Draft kapal saat
melayari Sungai Musi =
DWA = FWA x
1,025– bj observ / 1,025 – 1,000 =
20 x 1,025 -
1,008 / 1,025 - 1,000 = 13,6 cm
S Draft = 8,40 mtr
S ke T = 1/48 x 8,40 x 100 =
0,18 mtr
T Draft =
8,58 mtr
DWA = 0,14 mtr
Sarat kapal di
Sungai Musi= 8,71 mtr
S Dwt = 1180 x
20= 23600 T
T ke W =
1/48x8,4x100x20 = 350 T
S Dwt = 23600T T.corr
= 350T (+) w.corr =
350T
T Dw t = 23950T W Dwt = 23250T
FO consumption :
Palembang –
Muara Musi 6/24 x 24 =
6.0 ton
Muara Musi –
Singapore 9,5/24 x 24 = 9,5 ton
Singapore – Port
Suez 300/24 x 24 =
300,0 ton
Port Suez – Port
Said 12/24 x 24 =
12.0 ton
Port Said – Cape
Augusta 43/24 x 24 = 43.0 ton
Sandar di
Singaore 2 hr x 6 ton = 12.0 ton
Sandar di Cape
Augusta 1 hr x 6 =
6,0 ton
Consump.
Palembang - Cape Augusta = 388,36 ton
FO dikapal
= 400.0 ton
Sisa FO di Cape
Augusta = 11,64 ton
Cape Augusta -
Amsterdam 2520/16,8 = 150
150/24x24ton = 150 ton
Cadangan
diAmsterdam 3hr x 24 = 72,0 ton
Diisi di Cape
Augusta = 210,36t
FW consumption :
Palembang –
Muara Musi 6/24 x 20 =
5,0 ton
Muara Musi –
singapore 9,5/24 x 20 = 8,0 ton
Singapore – Port
Suez 300/24 x 20 =
250.0 ton
Port Suez – Port
Said 12/24 x 20 =
10.0 ton
Port Said – Cape
Augusta 43/24 x 20 = 36.0 ton
Consump.
Palembang – Cape Augusta = 349 ton
Di kapal = 310ton
Di Cape Augusta
1 hr x 20 ton = 20ton
Cape Augusta -
Amsterdam 150/24 x 20 ton = 125 ton
Cadangan di
Amsterdam 3hr x 20 ton = 60 ton
Diisi di Cape
Augusta = 185 ton
DWT di X = 23206,25
Operating load
Cape Augusta - X
2 hr x (24+20) +
1hr x (6+20) = 114 ton
DWT tolak dari
Cape Augusta = 23320,25 ton
FW & FO isi
di Cape Augusta = 415,36 ton
DWT tiba di Cape
Augusta - Port Said = 22904,89 ton
FW + FO Cape
Augusta – Port Suez = 22 ton
DWT tolak dari
Port Suez = 23005,48 ton
FW + FO Port
Said - Singapore = 550 ton
DWT tolak dari
S’Pore = 23.555,48 ton
FO + FW dikpl
saat tolak = 629,5 ton
Berat Container
yang ada dikapal = 22.925,98 ton
Jumlah Cont.yang
dimuat diatas kapal =22925,98/20 = 1146 Teus
Jumlah Cont dari
Palembang = 1062 Teus
Jumlah Cont yg
dimuat di Singapore= 84 Teus
Cont. yang tidak
dapat dimuat dikapal = 1180 – 1147 = 33 teus
SOLAS chapter VII
Reg.2 memberi klasifikasi muatan berbahaya sebaiagi berikut :
class 1.
eksplosif/bahan peledak atau barang yg mempunyai bahaya ledakan.
Class 2. Gas
Class 3.Inflamable
liquid/cairan yg dpt menyala
Class 4.1.
Inflamable solids/benda padat yg dpt menyala.
4.2. bahan yg dpt menyala yg berupa
cairan atau padat yg dpt mengeluarkan uap panas.
4.3. bahan padat atau cair yg dpt
mengeluarkan gas dan dpt terbakar bila bercampur dgn air.
Class 5.1.
Oksidising agent,benda atau zat yg mengandung zat asam.
5.2. organic peroxides, benda yg
beroksidasi dan dpt menyala/terbakar dgn cepat.
Class 6. Posionous
substance, benda padat yg beracun
Class 7. Benda
radio aktif
Class 8.
Corrosive,benda yg menimbulkan karat
Class 9. Jenis
benda lain yg berbahaya yg tdk termasuk salah satu dr golongan diatas.
Persyaratan sebuah peti kemas:
1. mempunyai sifat
tetap,cukup kuat u/ dipergunakan berkali2.
2. dirancang
khusus agar agar memenuhi syarat pengangkutan barang.
3. dilengkapi dgn
peralatan yg memungkinkan ready handling.
4. dirancang
sedemikian rupa agar mudah mengisi dan mengosongkannya.
5. mempunyai
ruangan dalam (internal volume) satu
(1)m³ (35,8 ft³)atau lebih.
keuntungan dan kerugian pemuatan dgn peti
kemas ;
-keuntungan:
1. muat bongkar
dpt dilakukan dgn cepat dan aman
2. biaya
stevedoring kecil
3. pelayanannya
mudah
4. mengurangi
resiko kerusakan & pencurian
5. Asuransi
menjadi lebih murah/polisnya kecil
6. Shipper2 kecil
dpt menikmatinya lewat”consolidation” atau Groupage
7. Melakukan
MULTIMODAL TRANSPORT Door to door
service operation
-kerugian:
investasinya besar
status
peti kemas disebut FCL dan LCL apakah maksudnya berikut jelaskan ciri-cirinya :
FCL (Full Container Load) maksudnya ialah :
sebuah container dipakai oleh satu shipper saja.
Ciri-ciri adalah :
- Berisi muatan satu shipper dan dikirim
untuk satu consignee.
- Peti
kemas/container diisi (stuffing) oleh shipper dan container yang sudah diisi
diserahkan yard (CY) pelabuhan muat.
- Di
pelabuhan bongkar, container diambil oleh consignee di container yard (CY) dan
di unstuffing) oleh consignee.
- Perusahaan pelayaran tidak bertanggung
jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam container.
LCL (Less Than Container Load) maksudnya
ialah satu container dimuati oleh beberapa shipper.
Ciri-cirinya adalah :
- Container
berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee.
- Muatan
diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi di container freight station (CFS)
oleh perusahaan pelayaran.
- Di pelabuhan bongkar, contaier di
unstuffing di CFS oleh perusahaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa
pemilik/consignee dalam keadaan breakbulk.
Perusahaan
pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam
container.
Kepanjangan dari API Gravity adalah American
Petroleum Institute Gravity
Pada voyage berikutnya sebuah kapal
tanker akan memuat minyak avtur sehingga tangki2nya perlu disurvey dan
dibersihkan.
a. Cara melakukan
tank cleaning di kpl tanker.
- Flashing by with Sea water 2 hours and hot water.
- Flashing with fresh water 30 mnt.
- Steaming until 85˚
- Drying
- Blowing
- Mopping
- Wall wash test.
b. Bagaimana cara melakukan Free gas, jelaskan ?
- Untuk kapal tanker chemical / crude oil :
- Untk selesai cleaning tanki.
* Buka man hole.
* Buka kran ke ventilasi
* Buka kran ke tank dari free van machine.
* On free van machine .
* Check tanki dengan portable gas meter sampai O%.
* Check tanki dengan portable toxic mater sampai
O%.
* Check tanki dengan portable oksigen meter ( O2)
hingga 19 – 21 %.
* Enclose Space Entry check list
yang di ketahui oleh chief officer , master dan
surveyor
* Semua normal , surveyor , CO, Off. Jaga, dapat
memasuki tanki.
c. Terangkan gunanya dokumen dry cert. Dan
tightness cert. Di kpl tanki.
* Untuk Dry certificat.
- Diterbitkan dari pihak kpl dan ditanda-tangani
oleh surveyor bahwa muatan sudah habis/kering dibongkar.
- Diterbitkan dari pihak kpl dan ditanda-tangani
oleh surveyor bahwa tank dlm keadaan bersih dan siap untuk dimuati.
Untuk Tightness cert.
Certificate yg dibuat oleh biroklasifikasi bahwa
tanki2, pintu2 kedap air dlm keadaan kedap.
d. Terangkan bagaimana cara mengukur api gravity
dan mengambil sampling didalam tanki.
- Cara mengukur api gravity
Berdasarkan
pd suhu 60˚ F dan di konveksikan dgn BJ
Rumus.
API = (
141,5) – 131.5
SG @ 60˚ F
Cara utk
mengambil sample didlm tanki :
* Ambil sample dgn menggunakan bottle sample kedlm
tanki pada 3 bagian
- yaitu pada dasar muatan.
Pada tengah muatan.
Pada atas muatan.
Muatan berbahaya class 1 dan class 7 sesuai dgn
IMGD Code yg diangkut didlm peti kemas, hrs dimuati langsung kekpl.
Sebutkan jenis2 muatan class 1
·
Explosive ( bahan yg dpt meledak ).
- Explosives with a mass explosives risk.
- Explosives with don’t explode an masse.
- Explosives having a fire hazard with minor or not
explosion effect.
Muatan class 7 :
·
Radio active substance ( zat radio aktif )
Sebutkan sifat kimia dan sifat fisika dari muatan
tsb.
Muatan peti kemas yg ditempatkan diatas deck, harus
dilashing dgn baik dan pintunya menghadap kebelakang. Sebutkan
dan tunjukkan dgn gbr. Alat2 lashing pd muatan peti kemas di gladak.
-
Stacking cones
-
Twisted locke
-
Bridge fitting (Upper securing fitting)
-
Lashing bar (stike bar)
-
Turn buckles
-
Sliding lashing eyes.
Terangkan pula mengapa pintu - Pintu peti kemas
menghadap kebelakang ?
- Supaya air tidak masuk.
- Agar
muatan tidak terkena terpaan ombak
-Agar mudah
mengecek regiter container
-Agar mudah mengecek shell yg tertera dibelakang container.
kapal pengangkut barang-barang curah biji-bijian atau curah padat, melakukan muat/bongkar dipelabuhan
khusu memakai section pipes,grabs,grain elevator dll.
a.terangkan bgmna muat
bongkar dilakukan dgn alat2 ini.
b.Jelaskan kaitannya
sudut runtuh muatan curah dgn resiko free surface effect.
a. cara
memuat/bongkar dengan suction pipes adalah: adalah dgn penyedot utk memindahkan
muatan dr stade field (penampung muatan) kekpl dan sebaliknya.
cara muat/bongkar barang curah memakai grabe adalah
:
grabs dihubungkan dgn crane kpl atau crane darat dan
cara membuka/menutup grabs tergantung dari jenis grabs yg dipakai, yaitu :
electric grab, hydraulic grabs atau manual grabs.
memuat
menggunakanmuatan curah dgn menggunakan grain elevator utk
- memindahkan
muatan dari kpl ke silo (tempat penampungan cargo) atau sebaliknya. Alat ini
disiapkan oleh pihak darat termasuk alat penggeraknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar