Kamis, 19 Oktober 2017

Muatan Kapal

Muatan Kapal
Tanya Jawab


Tiga fungsi utama Konosemen atau Bill of loading (B/L) :
          Fungsi utama B/L adalah :
        1. Sebagai tanda terima muatan dan bukti tentang jumlah dan kondisi
            muatan.
        2. Sebagai Document of title dimana bisa diperjualbelikan seperti surat
            berharga lainnya, muatan hanya diserahkan kepada pemegang B/L di
            pelabuhan bongkar.
        3. Sebagai bukti perjanjian pengangkutan laut (Contract of affreightment),
            pengangkutan muatan dari satu pelabuhan ke pelabuahan lain.

    Pada sistim Multi moda Transport  dikenal “Dry port” jelaskan !
       
        Dry port adalah suatu kawasan dipedalaman yang dapat melaksanakan
        fungsi sebagai pelabuhan muat khususnya untuk pelabuhan peti kemas
        yang juga dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan dan sarananya.

    Jika akan memuat muatan diatas deck / diatas tutup palka (Hatch Covers),
    hal - hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan :

    a. Deck load Capacity atau Stack Load Capacity :
        Beban yang diterima oleh plat geladak tidak melampaui kekuatan daya
        tampung geladak itu sendiri.

    b. Safety Working Load batang pemuat / cranes :
       1. Agar tidak bergeser dan bergerak, untuk itu perlu diikat dengan             
           kencang.
       2.    Tabung-tabung hawa, Pipa-pipa sounding serta Keran-keran air
          (Hydrant) tetap    bebas terjangkau dan terhindar dari kemungkinan
           kerusakan.
       3. Ketinggian batang pemuat / cranes, tidak akan mengganggu
           keselamatan  pelayaran. 
       4.    Tetap dapat menjamin lalu lintas yang aman melalui muatan di geladak.
 
    c. Stabilitas Kapal :
        Dengan adanya Muatan Geladak, Stabilitas kapal harus tetap dapat
        terjamin.

    SF (Stowage Factor) muatan berikut ini !
    a. Peti – petian berukuran 2 m x 0,75 m x 0,5 m berat 1060 kg.
    b. Drum - drum Ø 1 m, tinggi tiap drum 1,6 m, berat 600 kg.
   
    a. Volume peti    =  1000 x (pxlxt/W)                                                        
                           2 m x 0,75 m x 0,5 m = 0,75 m3
        SF                =    1000   =      1000 x 0,75  =  0,71 m3 / ton
                                    W                  250
    b. Volume drum  =   3,14 x (0,52) x 1,6  =  1,256 m3
        SF            =   1000 x 1,256  = 2,09333 m3 / ton
                                   600

    a. Tindakan apa yang harus dilakukan oleh seorang mualim jaga, jika
        mengetahu ada muatan yang dimuat dlm keadaan rusak.
       
          Tetap menerima muatan tersebut dan segara dilakukan cargo exemption 
          yaitu  berita acara yang menyatakan bahwa baarang tesebut diterima
          sudah dalam keadaan rusak, kekurangan isi atau kehilangan dan isi di
          luar tanggung jawab kapal.

     b. Jelaskan hubungaannya hal ini dengan dokumen - dokumen Mate’s
         Receipt, Cargo Claim, dan Bill of loding !
        
         Mate’s Receipt / resi mualim  merupakan dasar dalam pembuatana B/L,
         sehingga jika muatan yang diterima tidak sesuai dengan apa yang tertulis 
         pada resi mualim, maka mualim 1 harus membuat catatan pada resi
         mualim tersebut / Cargo Damage Report, untuk menghindari terjadinya
         claim.

Kapal Container memiliki Carrying Capacity = 1180 Teus pada bulan Desember berangkat dari Palembang ke Amsterdam via Terusan Suez dengan kecepatan = 16,8 Knots.  Berangkat dari Palembang sudah ada muatan = 1062 Teus Container, FO = 400 ton, FW =310 ton, sarat rata – rata 78dm dengan route sebagai berikut :

     a. Palembang – Muara Musi = 6 jam ( Bj air Sungai Musi = 1,008, FWA = 20 cm, TPC rata – rata = 22,5 ).
     b. Muara Musi – Singapore = 160 mil, di Singapore singgah 2 hari untuk memuat      container dan perbaikan mesin.
     c. Singapore – Port Suez = 5040 mil, Port Suez – Port Said = 12 jam.
    d. Port Said – Cape Agusta = 1020 mil, berada di daerah Summer, di Cape Agusta singgah 1 hari untuk mengisi FO dan FW.
    e. Cape Agusta – Amsterdam ( IJMUIDEN ) = 2820 mil, 2 hari di daerah Summer dan sisanya Winter, sesampainya di Amsterdam diminta masih ada sisa FO dan FW untuk 3( tiga ) hari.
    Diketahui :
    S draft = 96 dm, daily consumption FW di laut dan di pelabuhan = 20 ton, FO di laut = 24 ton dan di pelabuhan = 6 ton. 1 Teus container diasumsikan = 20 ton
    Ditanyakan :
    a. Berapa TEUS Container dapat dimuat lagi di Singapore ?
    b. Apakah Carrying Capacity terpenuhi ?
    c. Berapa ton FO dan FW harus diisi di Cape Augusta ?
   
Draft kapal saat melayari Sungai Musi =
DWA = FWA x 1,025– bj observ / 1,025 – 1,000 =
20 x 1,025 - 1,008 / 1,025 - 1,000 = 13,6 cm
  S Draft               =   8,40 mtr

  S ke T = 1/48 x 8,40 x 100    =   0,18 mtr

T Draft              =   8,58 mtr
DWA                  =   0,14 mtr
Sarat kapal di Sungai Musi=   8,71 mtr
S Dwt = 1180 x 20= 23600 T
T ke W = 1/48x8,4x100x20   =     350 T
   S Dwt = 23600T T.corr  =  350T  (+)         w.corr   =   350T
   T Dw t = 23950T                   W Dwt = 23250T

FO consumption :
Palembang – Muara Musi 6/24 x 24     =        6.0 ton
Muara Musi – Singapore 9,5/24 x 24    =        9,5 ton
Singapore – Port Suez 300/24 x 24    =    300,0 ton
Port Suez – Port Said 12/24 x 24        =      12.0 ton
Port Said – Cape Augusta 43/24 x 24   =      43.0 ton
Sandar di Singaore 2 hr x 6 ton            =      12.0 ton
Sandar di Cape Augusta 1 hr x 6           =       6,0  ton
Consump. Palembang - Cape Augusta  =  388,36 ton
FO dikapal                                                  =  400.0 ton
Sisa FO di Cape Augusta                        =    11,64 ton
Cape Augusta - Amsterdam 2520/16,8 = 150 
    150/24x24ton   =  150 ton
Cadangan diAmsterdam 3hr x 24            =   72,0 ton
Diisi di Cape Augusta    =  210,36t

FW consumption :
Palembang – Muara Musi 6/24 x 20     =      5,0 ton
Muara Musi – singapore 9,5/24 x 20    =      8,0 ton
Singapore – Port Suez 300/24 x 20   =  250.0 ton
Port Suez – Port Said 12/24 x 20       =    10.0 ton
Port Said – Cape Augusta 43/24 x 20        =    36.0 ton
Consump. Palembang – Cape Augusta  =  349 ton
Di kapal                 =  310ton
Di Cape Augusta 1 hr x 20 ton    =    20ton
Cape Augusta - Amsterdam 150/24 x 20 ton = 125 ton
Cadangan di Amsterdam 3hr x 20 ton =    60 ton
Diisi di Cape Augusta    =  185 ton


DWT di X             = 23206,25
Operating load Cape Augusta - X
2 hr x (24+20) + 1hr x (6+20) =    114 ton
DWT tolak dari Cape Augusta = 23320,25 ton
FW & FO isi di Cape Augusta =    415,36 ton
DWT tiba di Cape Augusta - Port Said  =  22904,89 ton
FW + FO Cape Augusta – Port Suez  = 22 ton
DWT tolak dari Port Suez      = 23005,48 ton
FW + FO Port Said - Singapore        =     550 ton
DWT tolak dari S’Pore  = 23.555,48 ton
FO + FW dikpl saat tolak        =      629,5 ton
Berat Container yang ada dikapal   =  22.925,98 ton

Jumlah Cont.yang dimuat diatas kapal =22925,98/20 = 1146 Teus
Jumlah Cont dari Palembang    = 1062 Teus
Jumlah Cont yg dimuat di Singapore=   84 Teus
Cont. yang tidak dapat dimuat dikapal = 1180 – 1147 = 33 teus

SOLAS chapter VII Reg.2 memberi klasifikasi muatan berbahaya sebaiagi berikut :
class 1. eksplosif/bahan peledak atau barang yg mempunyai bahaya ledakan.
Class 2. Gas
Class 3.Inflamable liquid/cairan yg dpt menyala
Class 4.1. Inflamable solids/benda padat yg dpt menyala.
           4.2. bahan yg dpt menyala yg berupa cairan atau padat yg dpt mengeluarkan uap panas.
          4.3. bahan padat atau cair yg dpt mengeluarkan gas dan dpt terbakar bila bercampur dgn air.
Class 5.1. Oksidising agent,benda atau zat yg mengandung zat asam.
         5.2. organic peroxides, benda yg beroksidasi dan dpt menyala/terbakar dgn cepat.
Class 6. Posionous substance, benda padat yg beracun
Class 7. Benda radio aktif
Class 8. Corrosive,benda yg menimbulkan karat
Class 9. Jenis benda lain yg berbahaya yg tdk termasuk salah satu dr golongan diatas.

Persyaratan sebuah peti kemas:
1. mempunyai sifat tetap,cukup kuat u/ dipergunakan berkali2.
2. dirancang khusus agar agar memenuhi syarat pengangkutan barang.
3. dilengkapi dgn peralatan yg memungkinkan ready handling.
4. dirancang sedemikian rupa agar mudah mengisi dan mengosongkannya.
5. mempunyai ruangan dalam (internal volume) satu  (1)m³ (35,8 ft³)atau lebih.

 keuntungan dan kerugian pemuatan dgn peti kemas ;
-keuntungan:
1. muat bongkar dpt dilakukan dgn cepat dan aman
2. biaya stevedoring kecil
3. pelayanannya mudah
4. mengurangi resiko kerusakan & pencurian
5. Asuransi menjadi lebih murah/polisnya kecil
6. Shipper2 kecil dpt menikmatinya lewat”consolidation” atau Groupage
7. Melakukan MULTIMODAL TRANSPORT Door to door  service operation
-kerugian: investasinya besar

status peti kemas disebut FCL dan LCL apakah maksudnya berikut jelaskan ciri-cirinya :
FCL (Full Container Load) maksudnya ialah : sebuah container dipakai oleh satu shipper saja.
     Ciri-ciri adalah :
-    Berisi muatan satu shipper dan dikirim untuk satu consignee.
-  Peti kemas/container diisi (stuffing) oleh shipper dan container yang sudah diisi diserahkan yard (CY) pelabuhan muat.
-  Di pelabuhan bongkar, container diambil oleh consignee di container yard (CY) dan di unstuffing) oleh consignee.
- Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam container.

LCL (Less Than Container Load) maksudnya ialah satu container dimuati oleh beberapa shipper.
Ciri-cirinya adalah :
- Container berisi muatan dari beberapa shipper dan ditujukan untuk beberapa consignee.
-  Muatan diterima dalam keadaan breakbulk dan diisi di container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.
-    Di pelabuhan bongkar, contaier di unstuffing di CFS oleh perusahaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa pemilik/consignee dalam keadaan breakbulk.
Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam container.

 Kepanjangan dari API Gravity adalah American Petroleum Institute Gravity


Pada voyage berikutnya sebuah kapal tanker akan memuat minyak avtur sehingga tangki2nya perlu disurvey dan dibersihkan.
a. Cara melakukan tank cleaning di kpl tanker.
- Flashing by with Sea water 2 hours and hot water.
- Flashing with fresh water 30 mnt.
- Steaming until 85˚
- Drying
- Blowing
- Mopping
- Wall wash test.

b. Bagaimana cara melakukan Free gas, jelaskan ?
- Untuk kapal tanker chemical / crude oil :
- Untk selesai cleaning tanki.

* Buka man hole.
* Buka kran ke ventilasi
* Buka kran ke tank dari free van machine.
* On free van machine .
* Check tanki dengan portable gas meter sampai O%.
* Check tanki dengan portable toxic mater sampai O%.
* Check tanki dengan portable oksigen meter ( O2) hingga 19 – 21 %.
* Enclose Space Entry check list
yang di ketahui oleh chief officer , master dan surveyor
* Semua normal , surveyor , CO, Off. Jaga, dapat memasuki tanki.

c. Terangkan gunanya dokumen dry cert. Dan tightness cert. Di kpl tanki.

* Untuk Dry certificat.
- Diterbitkan dari pihak kpl dan ditanda-tangani oleh surveyor bahwa muatan sudah habis/kering dibongkar.
- Diterbitkan dari pihak kpl dan ditanda-tangani oleh surveyor bahwa tank dlm keadaan bersih dan siap untuk dimuati.

Untuk Tightness cert.
Certificate yg dibuat oleh biroklasifikasi bahwa tanki2, pintu2 kedap air dlm keadaan kedap.

d. Terangkan bagaimana cara mengukur api gravity dan mengambil sampling didalam tanki.
- Cara mengukur api gravity
 Berdasarkan pd suhu 60˚ F dan di konveksikan dgn BJ
Rumus.

   API = ( 141,5) – 131.5
               SG @ 60˚ F


Cara utk mengambil sample didlm tanki :
* Ambil sample dgn menggunakan bottle sample kedlm tanki pada 3  bagian
- yaitu pada dasar muatan.
           Pada tengah muatan.
           Pada atas muatan.

Muatan berbahaya class 1 dan class 7 sesuai dgn IMGD Code yg diangkut didlm peti kemas, hrs dimuati langsung kekpl.

Sebutkan jenis2 muatan class 1
·         Explosive ( bahan yg dpt meledak ).
- Explosives with a mass explosives risk.
- Explosives with don’t explode an masse.
- Explosives having a fire hazard with minor or not explosion effect.

 Muatan class 7 :
·         Radio active substance ( zat radio aktif )

Sebutkan sifat kimia dan sifat fisika dari muatan tsb. 

Muatan peti kemas yg ditempatkan diatas deck, harus dilashing dgn baik dan pintunya menghadap kebelakang. Sebutkan dan tunjukkan dgn gbr. Alat2 lashing pd muatan peti kemas di gladak.
-          Stacking cones

-          Twisted locke

-          Bridge fitting (Upper securing fitting)

-          Lashing bar (stike bar)

-          Turn buckles

-          Sliding lashing eyes.

Terangkan pula mengapa pintu - Pintu peti kemas menghadap kebelakang ?
- Supaya air tidak masuk.
- Agar  muatan tidak terkena terpaan ombak
-Agar mudah mengecek regiter container
-Agar mudah mengecek shell yg tertera dibelakang container.

kapal pengangkut barang-barang curah biji-bijian atau curah padat, melakukan muat/bongkar dipelabuhan khusu memakai section pipes,grabs,grain elevator dll.
a.terangkan bgmna muat bongkar dilakukan dgn alat2 ini.
b.Jelaskan kaitannya sudut runtuh muatan curah dgn resiko free surface effect.

a.  cara memuat/bongkar dengan suction pipes adalah: adalah dgn penyedot utk memindahkan muatan dr stade field (penampung muatan) kekpl dan sebaliknya.
cara muat/bongkar barang curah memakai grabe adalah :
grabs dihubungkan dgn crane kpl atau crane darat dan cara membuka/menutup grabs tergantung dari jenis grabs yg dipakai, yaitu : electric grab, hydraulic grabs atau manual grabs.
memuat menggunakanmuatan curah dgn menggunakan grain elevator utk
- memindahkan muatan dari kpl ke silo (tempat penampungan cargo) atau sebaliknya. Alat ini disiapkan oleh pihak darat termasuk alat penggeraknya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar